Inspirasi postingan kali ini muncul lebih karena tingkat kekesalan saya terhadap pengguna “gila” di jalanan telah mencapai puncaknya. Arus kendaraan yang lalu lalang di jalanan kota pahlawan ini memang tidak perlu diragukan lagi tingkat kepadatannya. Pada tingkat kepadatan yang sangat parah tersebut bahkan tidak sedikit pengendara “edan” yang tetap saja memacu gasnya dengan kencang. Alhasil kecelakaan lalu lintas serasa menjadi hal yang dianggap lumrah oleh kebanyakan orang di kota ini.
Berbagai jenis kecelakaan mulai dari yang jatuh sendiri, diserempet atau bahkan tabrakan seolah mengancam setiap pengendara yang ada di jalanan yang padat ini. Faktor pengendara yang tidak disiplin semakin mempertinggi angka kecelakaan kendaraan bermotor di kota ini. tercatat sepanjang tahun 2012 ini saja angka kecelakaan di kota Surabaya mencapai 357 kecelakaan dan 124 diantaranya mengakibatkan hilangnya nyawa pengendara dan lainnya mengalami luka-luka baik luka berat maupun luka ringan. (Sumber: Papan Info di Jl. Ahmad Yani, Surabaya)
Pada medio dekade ini rata-rata setiap orang telah memegang apa itu yang namanya handphone. Berbagai fasilitas di handphone baik fitur umum seperti telepon dan sms atau fitur tambahan semisal chatting dan pemutar musik telah sangat akrab bagi hampir setiap orang. Hal ini seharusnya merupakan sebagai suatu hal yang baik karena dengan kemajuan teknologi ini setiap orang akan dapat terhubung dengan mudah tanpa harus memakan waktu untuk saling janjian di suatu tempat untuk membicarakan suatu hal yang mendesak dan penting. Selain itu disematkannya fitur hiburan berupa pemutar musik di handphone juga dapat mengurangi tingkat stres akan tuntutan pekerjaan bagi penggunanya. Akan tetapi kenyataan di lapangan, hal-hal seperti ini justru membawa keburukan bagi penggunanya jika dilakukan di waktu dan tempat di salah.
Pengguna handphone canggih yang lebih asik ber-chatting ria atau bahkan hanya sekedar update status di social network ketimbang terus menyetir dengan tangan yang utuh (red: dua tangan) dan konsentrasi penuh memiliki peluang yang lebih besar untuk mengalami tangan yang tidak utuh (red: kecelakaan parah) dari pada pengendara yang disiplin. Ini beberapa gambar yang saya dapatkan akibat kelalaian dalam berkendara akibat lebih asik dengan gadgetnya.
![]() |
Gambar 1. Kecelakaan Maut 01 |
![]() |
Gambar 2. Kecelakaan Maut 02 |
(Sumber Gambar: www.masukgan.com)
Hal-hal seperti di atas tidak seharusnya terjadi jika tingkat kesadaran akan keselamatan berkendara dari pengendara itu sendiri cukup. Seberapapun pentingnya sms ataupun telepon yang masuk ke handphone kita, tidak seharusnya kita mengabaikan keselamatan diri sendiri atau pengendara yang lain dengan membalas sms atau mengangakat panggilan telepon dengan tetap mengendarai kendaraan. Alangkah lebih bijak jika menepi barang sejenak di tepi jalan atau menunggu sampai kita telah sampai tujuan baru kemudian berbalas pesan dan panggilan.
Selain karena berbalas pesan, penggunaan headset di telinga saat berkendara juga sangat berbahaya baik untuk keselamatan diri sendiri maupun pengendara lain. Bayangkan saja jika di belakang kita sedang melaju bus atau kendaraan besar lain dengan kecepatan tinggi membunyikan klakson untuk memperingatkan kita tapi kita tidak mendengar sehingga kemungkinan untuk ditabrak akan lebih besar. Apakah Anda rela menukar nyawa yang tidak di jual di toko manapun ini demi sebuah lagu yang notabene bisa didengarkan di waktu dan bilik yang lebih tepat? Tentu jawabannya adalah tidak. So.. mulailah menjadi pengendara yang disiplin dan tertib dari diri sendiri demi diri sendiri dan orang lain. Semoga menjadi inspirasi bagi sobat blogger.
6 komentar:
Nice articel..
Emang kadang orang-orang lebih memilih untuk ber-sms-an dari pada konsen nyetir, selain mengganggu pengguna lain karena rata-rata mereka akan berjalan pelan di tepi kemudian tiba-tiba ke tengah, juga membahayakan diri mereka sendiri..
Ya bener banget tuh gan, ane juga jadi hipertensi kalo ngliad di depan ane ada orang naek motor pelan-pelan sambil nunduk aja..
ga tahu di belakang lagi antri apa..
mudah-mudahn neh artikel bisa buka mata tuh orang-orang galau yang smsan di jalan..
setujuuuuuuuuuuu.hehe
kayaknya emang tuh orang-orang merasa lebih gaya bisa bersmsan smbl bersepeda, padahal kebanggaan itu bisa membawanya menjadi tinggal nama hehe
iya neh gan, makanya dari pada dilampiasin marahnya di jalanan, lebih baik dalam bentuk tulisan ini hehe, mudah2n orang-orang yang galau dengan hidupnya pe smsan dijalanan segera insaf neh :)
1 7 alias setujuuuuuu :) hehe
mkch gan kunjungannya
Posting Komentar
Sedikit ujar dari Anda akan cukup membantu untuk perbaikan Bilik Inspirasi ini...